Lombok Utara, (postkotantb.com) - Pemerintah daerah Kabupaten Lombok Utara berkomitmen menuntaskan permasalahan Anak Tidak Sekolah di wilayah KLU, dimana dalam program kerja visi,misi dan program 99 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara melaunching Gerakan Sapu Bersih Drop Out (Saber DO) bertempat di SKB Amor-Amor Kayangan (14/04/2025).
Launching Samber DO ditandai dengan pemukulan Gong oleh Bupati Lombok Utara H.Najmul Akhyar.,S.H.,M.H didampingi oleh Ketua DPRD KLU Agus Jasmani, Kepala BPNP Provinsi NTB Katman, SPd, MA, Kepala BGP Provinsi NTB, Perwakilan Anggota Forkopimda KLU, Ketua GOW KLU Ny. RR Pungki Kusmalahadi Syamsuri,Para Kepala OPD,Camat se KLU,para kepala desa,kepala sekolah serta undangan lainnya.
Dalam laporannya Kadis Dikbudpora KLU H. Adnan M.Pd menyampaikan Launching Program Saber Drop Out yang merupakan salah satu Program 99 hari kerja dari Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara periode 2025-20230.
Berdasarkan data Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Lombok Utara dengan rincian anak putus sekolah (Drop Out) jenjang SD sebanyak 136 anak, Jumlah anak putus sekolah (Drop Out) jenjang SMP sebanyak 221 anak, Jumlah Lulusan Sekolah Dasar yang tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya Lulus Tidak Melanjutkan sebanyak 315 anak.
Jumlah lulusan Sekolah Menengah Pertama yang tidak melanjutkan ke jenjang selanjutnya sebanyak 613 anak.
"Terdapat 924 anak di Kabupaten Lombok Utara yang Belum Pernah mengenyam Pendidikan Formal sama sekali,"ujarnya.
Adapun langkah pertama yang diambil oleh Pemda melalui Dikbudpora yakni memvalidasi data anak putus sekolah SD, SMP dan anak tidak melanjutkan ke jenjang lebih tinggi serta tidak pernah sekolah sama sekali.
"Data sebagai potret nyata tantangan yang kita hadapi, Setiap angka di dalamnya adalah harapan yang tertunda, potensi yang belum tergali, dan masa depan yang perlu kita selamatkan,"tandasnya.
Selanjutnya pihaknya mengadakan koordinasi secara intensif dari pihak sekolah atau operator sekolah dengan pemerintah desa dan dusun dalam menghinpun anak-anak tidak sekolah.
Masih kata Adnan dalam kesuksesan program Saber DO melibatkan pihak-pihak terkait secara gotong royong dan swadaya mulai dari pemerintah kecamatan, desa, dusun, tokoh agama, tokoh Masyarakat dan tokoh adat.
"Program Saber Drop Out hadir sebagai upaya komprehensif untuk mengidentlfikasi, menjangkau dan memberikan solusi bagi setiap anak yang terhalang untuk bersekolah," sebutnya.
Sementara itu Bupati Najmul menyampaikan program yang di iktiarkan sebagai upaya perhatian pemerintah terhadap generasi masa depan Lombok Utara.
Launching Samber DO di waktu 99 hari hari menguatkan tekat dan semangat dalam melaksanakan pembangunan lima tahun kedepan berjalan dengan baik.
"Agenda penting di KLU yakni persoalan pendidikan dengan seiring bertambahnya jumlah penduduk, tentunya persoalan IPM juga menjadi tantangan serius bagi kemajuan daerah kedepannya," katanya.
Masih kata Najmul berbicara kesejahteraan masyarakat, kemiskinan sangat berkaitan dengan indek pembangunan manusia (IPM), dimana sektor pendidikan harus diberikan kepada anak-anak sebagai generasi penerus masa akan datang.
"Penting mensukseskan program Saber DO untuk meningkatkan IPM KLU, kolaborasi dengan semua pihak sangat diperlukan," ujarnya.
Program Samber DO tidak hanya sifatnya seremonial launching saja tentu memiliki keberlanjutan,sehingga Lombok Utara kedepannya semakin maju. (@ng).
Pewarta : ajaharuddin.S.Sos
0 Komentar