![]() |
KSBN LOTENG: 50-an orang calon Pengurus KSBN Lombok Tengah (Loteng) saat pertemuan pembentukan struktur di Penginang Lombok Sukarara beberapa waktu lalu. |
Lombok Tengah (postkotantb.com)- Jelang pelaksanaan pelantikan di Mataram, Rabu 02 Juli 2025 mendatang, Komite Seni dan Budaya Nusantara (KSBN) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), sudah mematangkan persiapan.
Beberapa persiapan tersebut diantaranya merampungkan struktur kepengurusan dengan merekrut dan menempatkan orang-orang yang berkompeten sesuai bidang.
Terdapat sekitar 50 orang yang telah mengisi namanya di data struktur kepengurusan saat pertemuan perdana di sentra pengrajin dan oleh-oleh Penginang Lombok Sukarara beberapa waktu lalu.
Dengan komposisi kepengurusan yang solid, Ketua KSBN Loteng, Haji Lalu Sahibi Ahmad optimis, pihaknya dapat memberi kontribusi maksimal untuk turut serta berperan aktif majukan Indonesia, khususnya daerah NTB.
"Sementara ini, kita sudah rampungkan struktur kepengurusan dulu untuk kebutuhan pelantikan, belum sampai pada mekanisme kerja," kata Haji Lalu Sahibi.
Ia menilai bahwa lahirnya wadah KSBN sebagai jawaban dari apa yang diharapkan selama ini, terlebih dinaungi hukum pemerintah atau berdasar legalitas berbadan hukum resmi sehingga mampu berdiri kuat untuk menata, membenahi, dan membina praktik seni budaya di masyarakat.
"Jika sudah ada hukum yang menaungi, kita bisa mengkontrol praktik budaya yang melampaui batas. Semisal maraknya praktik tarian erotis dewasa ini. Sehingga tetap dalam koridor menjaga marwah, tidak ada penyimpangan," tegasnya.
Lebih jauh, gambaran progres ke depan, kerja-kerja KSBN ditargetkan bisa merambah semua bidang. Baik itu pariwisata, pendidikan, tata rias, dan intervensi aktifitas adat masyarakat dan lainnya.
Misal saja di bidang pariwisata, menurutnya harus ada ekosistem yang mampu menggugah potensi di masing-masing wilayah agar wisatawan bisa mengakses destinasi secara merata. "Mau tonton teater tari ke Desa Marong, mau cari kain tenun ke Sukerara, mau peresean ke semoyang, mau kerajinan anyaman ke beleke atau ketak," sebutnya.
Bicara soal pendidikan, bisa masuk ke sekolah-sekolah melalui ekstrakulikuler muatan lokal dan tata rias, dilakukan edukasi kepada salon-salon atau Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) untuk membimbing bagaimana berpakaian adat yang benar
"Kita bisa merambah pihak-pihak terkait praktik budaya agar bisa terkoneksi dan tertata kelola dengan baik," lengkapnya.
Ia berharap dalam aplikasinya, KSBN ke depan berkomitmen dapat berjalan secara berkelanjutan.Tidak seperti lembaga-lembaga yang sudah-sudah, seringkali hangat diawal saja, namun jalan di tempat.
"Semoga KSBN jadi solusi paten untuk jadi wadah yang kuat dalam menjaga dan melestarikan warisan leluhur,demi mencetak generasi yang beradab dan berbudaya untuk kemajuan Daerah dan Bangsa,"tandasnya.
Pewarta: Irsyad.
0 Komentar