Sumbawa Barat, (postkotantb.com) – Puluhan santri, santriwati, dan siswa di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengalami dugaan keracunan massal setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan oleh Dapur UD Nabila Erni. Insiden ini terjadi pada Jumat, 31 Oktober 2025, dan menyebabkan 71 orang dari Pondok Pesantren Himatul Ummah dan SMPN 4 Brang Rea harus mendapatkan penanganan medis.
Kapolres Sumbawa Barat melalui Kasi Humas IPTU Ardiyatmaja menyampaikan, berdasarkan laporan dari Kapolsek Brang Rea IPTU I Wayan Deny Suprapto, gejala keracunan mulai dirasakan setelah konsumsi MBG pada Kamis, 30 Oktober 2025. Di SMPN 4 Brang Rea, 14 siswa mengalami mual dan muntah, dengan 7 di antaranya dirawat di Puskesmas Brang Rea dan 7 lainnya dirawat di rumah.
Sementara itu, di Pondok Pesantren Himatul Ummah, sebanyak 57 santri mengalami gejala serupa, di mana 37 santri dibawa ke puskesmas dan 20 lainnya ditangani langsung oleh petugas di pondok.
Pimpinan Ponpes Himatul Ummah, KH. Syamsul Ismain LC, menjelaskan bahwa pondok pesantren mereka tidak termasuk penerima resmi manfaat MBG. Namun, pada Kamis, 30 Oktober 2025, pihak pondok menerima tawaran penyaluran MBG dari Lalu Khairul Anam atas nama SPPG Dapur UD Nabila Erni, dengan alasan adanya kelebihan makanan. Santri mengonsumsi MBG tersebut sekitar pukul 14.30 WITA. Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 17.00 WITA, tiga santri mulai merasakan mual dan muntah, disusul 37 orang lainnya pada pukul 19.00 WITA.
Pihak SMPN 4 Brang Rea juga mengonfirmasi bahwa mereka adalah penerima manfaat MBG dan telah mengonsumsi makanan yang disalurkan Dapur UD Nabila Erni pada 30 Oktober 2025 pukul 12.05 WITA. Pada hari berikutnya, Jumat, 31 Oktober 2025, siswa mulai mengalami gejala keracunan.
Dugaan awal mengarah pada masakan ayam bakar dari Dapur UD Nabila Erni. Makanan tersebut seharusnya disalurkan ke SMAN 1 Brang Rea, namun karena siswa telah pulang, sebanyak 495 porsi dialihkan ke Pondok Pesantren Himatul Ummah. Semua korban keracunan saat ini telah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah mendapatkan penanganan medis.
Menanggapi insiden ini, pihak kepolisian telah mengambil langkah-langkah penyelidikan, termasuk pemeriksaan terhadap santri, siswa, dan ketua SPPG mandiri Kecamatan Brang Rea, serta pimpinan Pondok Pesantren Himatul Ummah dan Kepala SMPN 4 Brang Rea.
Sebagai langkah awal penanganan dan pencegahan, direkomendasikan agar:
Dapur UD Nabila Erni untuk sementara dihentikan melakukan penyaluran MBG mulai 1 November 2025, hingga waktu yang belum ditentukan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat segera mengambil sampel MBG dari UD Nabila Erni untuk dibawa ke rumah sakit Provinsi guna pengecekan lebih lanjut.
* Dilakukan pendataan ulang jumlah siswa dan santri yang mengalami keracunan akibat MBG. (Amry)



0 Komentar