Gubernur NTB, Dr. TGH. M.
Zainul Majdi
Mataram (postkotantb.com)-
Ketika Silaturrahmi Nasional 2018, La riba Islamic Indonesia, di Fave Hotel
Garut, Minggu (14/01), Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengingatkan para
pengusaha untuk menghindari dan menjauhi riba dalam proses
menjalankan segala usaha bisnisnya. Maka untuk mewujudkan usaha bisnis
yang sehat dan sesuai dengan ajaran Islam.
Tuan Guru Bajang (TGB)
sapaan akrab Gubernur NTB yang juga ketua Organisasi Internasional Alumni Al
Azhar (OIAA) cabang Indonesia itu menyarankan para pengusaha muslim
Indonesia untuk membangun dan mengembangkan lembaga atau institusi usaha yang
berbasis syariah. Baik di bidang perbankan maupun di bidang perniagaan sesuai
dengan yang diatur dalam Agama Islam.
Lembaga usaha
syariah itu penting dibentuk dan terus diperkuat pengembangannya, menurut
Gubernur Tuan Guru Bajang (TGB), sebagai salah satu upaya nyata
dalam membantu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Selain mengajak para
pengusaha untuk mendirikan lembaga syariah, Gubernur dua periode tersebut juga
mendorong para pengusaha untuk terus berikhtiar meneguhkan komitmen menjalankan
transaksi bisnis tanpa unsur riba. Sebab, praktek riba yang selama ini
dijalankan oleh sebagian besar para pelaku bisnis, tidak akan pernah memberikan
keuntungan bagi masyarakat.
Terlebih, praktek riba
tersebut dalam pandangan Islam telah diharamkan oleh Allah SWT. "Kalau
anda membangun Lariba maka anda sedang meneguhkan komitmen kuat untuk tidak
riba," ungkap TGB di hadapan ribuan peserta silatirahmi yang juga dihadiri
Bupati Garut, H. Rudi Gunawan tersebut.
Lebih lanjut TGB
menegaskan bahwa Komitmen pangusaha yang mengedepankan unsur syariah dalam
berbagai transaksi akan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi
bangsa.
"Kalau ada urat
nadi kehidupan, maka dua pilar penopangnya adalah kapital dan ilmu
pengetahuan," Tegas TGB. Sehinga menurutnya, kalau ekonomi dan ilmu dan
teknologi kuat, maka peradaban itu akan kokoh.
Saat itu, TGB juga
sempat menguraikan salah satu ayat yang isinya mengharamkan riba dan menjadikan
zakat sebagai sebuah solusinya. Dalam uraiannya, TGB menjelaskan bahwa meskipun
riba dan zakat memiliki kesamaan, yaitu sama sama menambah dan
menumbuhkan.
Namun praktek riba
hanya akan memberikan keuntungan atau menambahkan kekayaan pada aspek
kepentingan dunia. Sedangkan zakat, di samping menambah dan menumbuhkan
kekayaan di dunia, juga akan menumbuhkan keberkahan untuk akhirat.
"Inilah yang
disebut oleh Allah SWT sebagai orang-orang cerdas," jelas TGB sembari
berharap agar para pengusaha yang berbasis syariah tersebut mampu berporos
dengan lebih memperkaya Hasanah keilmuan di bidang transaksi syariah.
Sebelumnya, Founder Lariba H. Arie Sulaiman
menyampaikan bahwa tujuan bisnis Lariba tersebut adalah membebaskan seluruh
transaksi bisnis dari praktek riba. "Menuju Indonesia bebas riba,"
ungkapnya. Ia menegaskan bahwa sekitar 70 persen kegagalan bisnis adalah
disebakan oleh riba. Karenanya, ia bertekad untuk membangun bisnis tanpa
hutang tanpa riba.(RZ)
0 Komentar