Mataram
(postkotantb.com)- Pepatah semakin padi berisi semakin merunduklah tangkainya,
kiranya tepat disematkan pada sosok Dr H Zulkieflimansyah dan Dr Hj Sitti Rohmi
Djalilah, pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTB dalam Pilgub
2018.
Meski
mengenyam dan mampu menyelesaikan jenjang pendidikan yang tinggi, turut
berkiprah membangun pendidikan, dan menjabat di sejumlah posisi strategis,
pasangan Zul-Rohmi tetap menunjukan sikap yang sangat rendah hati.
Setidaknya,
hal itu dirasakan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), baik di Lombok maupun
di Sumbawa, yang sempat dikunjungi Zul-Rohmi dalam setiap kampanye blusukan
keduanya di tengah masyarakat sepanjang masa kampanye ini.
Baik
Dr Zul maupun Dr Sitti Rohmi, selalu akrab melebur tanpa sekat dengan
masyarakat perkampungan yang mereka kunjungi. Bahasa yang mereka sampaikan saat
memapar visi dan misi kinerja kepemimpinan pun dengan bahasa sehari-hari yang
merakyat.
"Bahasa
yang disampaikan sangat sederhana, seperti masyarakat biasa saja, sehingga kami
pun mudah memahami. Ini yang membuat kami merasa lebih dekat, merasa lebih
mengenal dan juga dikenal oleh pak Zul dan bu Rohmi. Program-programnya sangat
cerdas," kata Mustaan, warga Bayan, Lombok Utara.
Perpaduan
Hobi Menulis dan Membaca
Dari
sisi pendidikan, pasangan Zul-Rohmi memang calon pimpinan yang sangat mumpuni.
Bukan hanya berpendidikan tinggi, kepedulian keduanya untuk sektor pendidikan
pun tak bisa diragukan.
Ibarat
sudah ditakdirkan, pasangan Zul-Rohmi juga memiliki hobby yang berbeda namun
saling melengkapi. Dr Zul yang hobby menulis, dan Dr Sitti Rohmi sangat suka
membaca.
Dr
H Zulkieflimansyah Ph.D atau akrab disapa Bang Zul, lahir di Sumbawa Besar, 18
Mei 1972. Pendidikan dasar hingga SMA ditempuhnya di Sumbawa, Nusa Tenggara
Barat, hingga tamat SMA pada 1989.
Selepas
SMA, Zulkieflimansyah mengambil S1 ekonomi di Universitas Indonesia, Jakarta.
Gelar Sarjana Ekonomi diperolehnya tahun 1995 dari Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia (FEUI) tempat di mana ia mengajar di program S1, S2 dan S3.
Postgraduate
programme-nya ditamatkan di Strathlyde Business School, University of
Strathclyde di United Kingdom (UK). Pada tahun 1997 memperoleh gelar MSc in
International marketing dari Department of Marketing. Tahun 1998 mengikuti
program Master kembali dalam bidang Industrialization, Trade and Economic
Policy di Department of Economics dan selanjutnya menyelesaikan program
Doktoralnya di
Departemen
yang sama pada tahun 2001.
Sederet
prestasi telah diukir Dr Zul sejak kanak-kanak. Berbagai perlombaan dan
prestasi di menangkannya di Sumbawa Besar, tempat dimana ia dibesarkan.
Puncaknya ia terpilih mewakili propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada kompetisi
pertukaran pelajar antara Indonesia-Australia selama hampir setahun pada tahun
1989.
Bang
Zul bersekolah di Darwin High School di Darwin dan di Sadadeen Secondary
College di Alice Springs. Pengalaman tinggal bersama keluarga Australia yang
melakoni bisnis Outback Freight Business Service memungkinkan dirinya mengenal
Australia sangat dalam sampai ke pedalaman dan berinteraksi dengan suku asli
aborigin yang mengesankan.
Ketika
kuliah di UI berbagai aktivitas dan prestasi juga ditorehkan. Mahasiswa berprestasi
UI di bidang penalaran diperolehnya di tahun 1994 serta menjadi Pemenang
pertama lomba menulis Mahasiswa bidang ekonomi tingkat Nasional.
Bang
Zul juga menjadi pemenang di lomba menulis mahasiswa dalam Bahasa Inggris
yang di selenggarakan oleh Japan Airlines (JAL) baik di tingkat Universitas
Indonesia maupun di Tingkat Nasional.
JAL
kemudian mensponsorinya untuk belajar di Sophia University Tokyo, Japan tentang
Comparative Asian Industrial System. Bang Zul tak hanya bergulat dengan buku di
kampus, tapi juga berinteraksi dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan sebagai
aktivis kampus.
Periode
1994-1995 Bang Zul dipercaya oleh Mahasiswa UI sebagai Ketua Senat
Mahasiswa tingkat Universitas yang kini menjelma menjadi Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM UI).
"Belajar
adalah kebutuhan untuk senantiasa meningkatkan kapasitas," kata Bang Zul.
Selain
degree programme yang ditempuhnya di Glasgow, Bang Zul juga menempuh pendidikan
lanjutannya di Kennedy School of Government, Harvard University (US), Institute
for New Technology, Maastricht (The Netherlands), Science and Policy Research
Unit di University of Manchester (UK) serta di University of Dundee (Scotland).
Saat ini, Bang Zul sebagai Senior Research Fellow, Kennedy School of
Government, Harvard University, USA.
Ilmu
tak dipendam sendiri. Bang Zul membagikan keilmuannya dengan menjadi dosen
terbang di sejumlah perguruan tinggi nasional, bahkan beberapa diantaranya di
luar negeri.
Ia
juga mendedikasikan ide, pemikiran, dan biaya serta tenaga untuk membangun UTS
di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sebuah perguruan tinggi yang sejak beberapa
tahun lalu mulai mencetak sumber daya manusia NTB yang andal dan berdaya saing.
Karir
bang Zul semakin moncer sejak 2004. Pria ramah dengan senyum khas ini masuk ke
panggung Politik Senayan sebagai anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera
(PKS). Kepercayaan publik padanya sangat kuat, ia bahkan menjadi anggota DPR RI
selama tiga periode.
Bagi
bang Zul, pendidikan menjadi sektor yang penting, karena ini akan berkaitan
dengan akselerasi pengembangan sektor lainnya. Jika sumber daya manusia suatu
daerah sudah maju dan mampu bersaing di tingkat global, maka bisa dipastikan
kemajuan daerah itu akan sangat pesat.
NTB
sebagai daerah yang secara natural sudah sangat kaya dengan sumber daya alam,
akan semakin maju juga dengan didukung SDM yang berdaya saing untuk
mengelolanya.
"NTB sangat
banyak potensi SDA-nya, dan kelak pasti pembangunan dan investasi di berbagai
bidang akan masuk ke sini. Kami bertekad agar masyarakat jangan sampai hanya
menjadi penonton di daerah sendiri, sehingga pendidikan juga menjadi hal utama
yang harus terus didorong untuk meningkatkan SDM di NTB," kata Bang Zul,
dalam sebuah kesempatan blusukan di Lombok Utara. (Eka)
0 Komentar