Breaking News

Tangkal Radikalisme, Pendidikan Moral Pancasila dan P4 perlu dihidupkan lagi


Mataram (postkotantb.com)- Film 22 Menit adalah film dokumentasi peristiwa Teror di perempatan Sarinah jalan Thamrin Jakarta beberapa tahun lalu. Teror itu ditangani secara cepat oleh aparat kepolisian. Kapolda  Metro Jaya waktu itu dipimpin oleh Jenderal Moh. Tito Karnavian, yang sekarang adalah Kapolri.

Sebagai bentuk apresiasi dan edukasi terhadap nilai-nilai patriotisme yang terkandung dalam Film 22 Menit , Mantan Ketua DPP Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Karman BM mengajak nonton bareng sejumlah elemen pemuda di studio XXI Epicentrum Mall, Kamis (26/7/2018).

Karman mengatakan tujuan utamanya mengajak para pemuda  nonton bareng film 22 Menit agar generasi muda bisa meresapi dan menghayati ending dari film tersebut. " Pemuda NTB tidak boleh terjebak kedalam ideologi terorisme yang tidak menghargai nilai-nilai kemanusiaan," ujarnya.

Karman yang saat ini menjadi caleg DPR RI dapil NTB 2 ( Lombok) dari Partai Perindo menambahkan lewat film 22 Menit  ini akan dipertontonkan betapa cepat dan tanggapnya kesatuan kepolisian RI , khususnya Polda Metro Jaya yang dipimpin oleh Tito Karnavian meringkus dan mengamankan para pelaku teror bom Sarinah dalam tempo 22 Menit.

"Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya begitu cepat mengatasi aksi teror tersebut dan memulihkan keadaan," tukasnya.

Karman melanjutkan sebagai generasi muda cinta NKRI , dirinya mengaku kagum melihat cara kerja aparat keamanan, khususnya kepolisian dalam memberikan rasa aman dan nyaman untuk semua warga masyarakat NKRI. "Kita harus objektif, dibalik citra negatif akibat prilaku banyak oknum Polisi yang menyimpang, Kepolisian Indonesia di bawah Tito menunjukkan banyak perbaikan dan semakin mendapatkan simpati yang luas dari publik bersama TNI yang tetap setia menjaga ideologi bangsa dan NKRI," imbuhnya.

Sementara itu Sekretaris KNPI NTB, Lalu Athari Fathullah, SE yang ikut mendampingi Karman nonton bareng film 22 Menit mengatakan ia sangat mengapresiasi dan kagum dengan taktik dan strategi penanganan terorisme bom Sarinah tersebut. " Aparat keamanan begitu responsif dan cerdik melumpuhkan terorisme itu," ungkap Athari yang juga Bakal Caleg Propinsi Dapil 8 Lombok Tengah dari Partai Perindo.

Athari menambahkan generasi muda NTB hendaknya menjauhi ajaran-ajaran radikalisme yang tidak sesuai dengan ideologi negara maupun kaidah agama.  "Perilaku Radikalisme itu berawal dari sikap  dan cara pandang yang tidak toleran terhadap perbedaan," tambah Bacaleg Muda dapil Lombok Tengah asal Partai Perindo ini.

Baik Karman maupun Athari sepakat untuk meminimalisir ajaran radikalisme dan terorisme merasuki generasi milenial diperlukan edukasi yang konstruktif dan terintegrasi secara sistematis dalam pola  pembelajaran.

"Tidak ada salahnya materi  Pendidikan Moral Pancasila dan Penataran  P4 dihidupkan lagi yang disesuaikan kurikulum pendidikan saat ini," lanjut Athar
Terakhir Karman juga menyampaikan Terima kasih Kepada jajaran  Polda NTB yang mensupport acara nonton bareng film 22 Menit. "Polda NTB turut mensupport acara nonton bareng," pungkasnya. (Eka)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close