Loteng, (postkotantb.com) - Pembangunan SPAM Mandalika, khususnya kegiatan penanaman pipa distribusi air baku dari Bendungan Pengga Kecamatan Praya Barat Daya Ke Pengengat Kecamatan Pujut Lombok Tengah (Loteng), disoal Jaringan Pemuda dan Mahasiswa (JAPMA) Loteng.
Bersama 15 orang anggota Japma, Jum'at (11/2/22), melakukan Demonstrasi menuntut PDAM Lo bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan.
Kordinator JAPMA, Saidan Ranjer, menyampaikan dua tuntutan, pertama menuntut agar proyek SPAM Mandalika dihentikan karna telah membuat air masyarakat mati.
Menuntut kepada PDAM Loteng agar bertanggung jawab secara materil atas kerusakan dan kerugian masyarakat yang terjadi akibat galian.
"Pembangunan spam Mandalika, kami nilai telah merugikan masyarakat, baik debit air dan bekas galiannya, PDAM Loteng harus bertanggung jawab," katanya lantang
Sementara itu, PLT Direktur utama PDAM Bambang Supratomo, S. IP menjelaskan, kalau tuntutan adik adik JAPMA salah alamat.
Pembangunan SPAM Mandalika Bukan Proyek PDAM tapi APBN yang dikerjakan oleh Dirjen BPPW dan Dirjen Cipta Karya. Sehingga tuntukan adik adik JAPMA salah alamat, dan pekerjaan penggalian itu yang dirugikan justru PDAM karna yang rusak pipa eksisting PDAM, dan itulah yang kami kawal dan perbaiki jika ada kerusakan.
"Sepertinya tuntutan adik adik salah alamat, kami di PDAM hanya melaksanakan tugas dan fungsinya, malah kami di PDAM juga dirugikan dengan rusaknya pipa eksisting, akibat pembangunan spam Mandalika ini," sebab pembangunan SPAM Mandalika Bukan Proyek PDAM tapi APBN yang dikerjakan oleh Dirjen BPPW dan Dirjen Cipta Karya," katanya.
Atas hal itu, pihaknya berharap, jika ada saran, masukan atau keluhan terhadap PDAM untuk dapat langsung disampaikan ke PDAM secara langsung atau melalui medsos juga bisa.
"Demo silahkan, kami tidak anti kritik. Silahkan kita diskusikan dulu masalah dan solusinya, jangan sampai adik-adik demo tapi salah data," tambahnya sembari sesekali lemparkan senyuman.
Sementara itu, Lalu Sukemi Adiantara, SH, Selaku Direktur Teknik PDAM Loteng menjelaskan, terkait dampak akibat pembongkaran itu, pihak PDAM sudah melakukan mitigasi.
Mulai dari pertigaan Pelambik sampai pertamina Darek itu ada jaringan kami yg terganggu, terus setelah masuk Penujak juga kami kawal, setelah itu tidak ada, dan pihak konsultan juga sudah menghadap sebelum melakukan pekerjaan, dan apa yang menjadi tuntutan adik-adik dulu pernah ia sampaikan juga, jangan sampai pipa yang ada milik PDAM rusak, karna kalau rusak air PDAM otomatis akan mati.
Untuk mengurangi dampak kerusakan atas galian tersebut pihak PDAM sejak awal sudah menurunkan tim untuk mengawal, tapi konsekuensi dari panggalian memang akan ada pipa jaringan eksisting yang rusak, itu pasti.
Tapi tim dari PDAM langsung melakukan perbaikan juga. Karena ketika melakukan perbaikan pipa, ya harus dimatikan dulu airnya agar airnya tidak sia-sia dan pekerjaan jadi lebih cepat selesai.
Dikatakan, SPAM Mandalika adalah solusi untuk ketersediaan air baku di KEK Mandalika dan masyarakat Kawasan penyangga jadi, mari sama-sama kita dukung.
"Pengelolaan setelah SPAM Mandalika jadi, jika kami dipercaya kami juga siap, kalau tidak juga tidak masalah,". Tutupnya. (AP)
0 Komentar