Lombok Tengah, (postkotantb.com) - Serap Aspirasi (Reses) masa sidang ke tiga tahun 2021 2022, Anggota DPRD Lombok Tengah Daerah Pemilihan III Pujut Praya Timur Lombok Tengah Legewarman, menyambangi konstituennya di enam titik di Dua Kecamatan di Lombok Tengah.
Masing masing di Desa Gapura Kecamatan Pujut, Desa Kidang, Desa Sengkerang, Desa Mujur, Desa Ganti dan Landah Kecamatan Praya Timur.
Di enam titik ini, permintaan masyarakat masih di dominasi dengan tuntutan jalan, irigasi, sumur bor, pemberdayaan pemuda dan perhatian pemerintah daerah yang masih minim di tingkat pelosok.
Selanjutnya, tuntutan terbaru nasib para petani tembakau yang banyak mengalami kerugian akibat cuaca extrim serta kerugian peternak sapi akibat pandemi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Dijelaskan untuk Jalan, masyarakat terutama di pelosok masih membutuhkan akses Jalan yang sudah termakan usia, namun sampai saat ini belum juga mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Selain itu, akses Jalan usaha tani di sejumlah titik di Praya Timur dan Pujut, dinilai masih kurang, padahal masyarakat di dua Kecamatan ini, terbilang 99 persen berpenghasilan dari pertanian.
Guna menunjang dan memberikan kemudahan dalam pengangkutan hasil pertanian mereka, satu satunya Jalan adalah membuka jalan baru untuk usaha pertanian. "Saya tidak nafikan, kalau masyarakat dia Kecamatan ini rata rata berpenghasilan dari pertanian, termasuk saya, jadi masyarakat masih butuh akses pembukaan Jalan baru untuk menunjang aktivitas mereka ke sawah," Katanya, Kamis (30/6).
Selain itu perluasan saluran irigasi, tersedianya kebutuhan air, terutama saat saat tanaman membutuhkan air. Menyalurkan air dari hulu ke hilir, tentunya dibutuhkan perbanyak pembangunan irigasi dan itu juga menjadi tugasnya yang harus diperjuangkan.
"Jangankan masyarakat, saya sendiri sebagai petani sudah saya bayangkan bagaimana manfaat irigasi masuk ke area persawahan, ketika tanaman kita butuh air, kita dengan mudah mengalirkan air masuk ke area tanaman, dan InsyaAllah ini juga tak kalah wajibnya kita perjuangkan," imbuhnya.
Untuk sumur bor sendiri lanjutnya, sebenarnya sudah dilakukan di beberapa titik dan itu jumlahnya cukup banyak. Namun karena kebutuhan air bersih sebagai kebutuhan dasar, sehingga perlu diperbanyak.
Apalagi di dua Kecamatan ini, termasuk daerah kering, terutama setiap musim kemarau tiba, kebutuhan air bersih sangat tinggi, mengingat air sumur sumur yang ada mata airnya mulai menyusut. Sehingga Jalan satu satunya yang harus dilakukan adalah, memperbanyak sumur bor.
Ketua DPC PBB Loteng ini menambahkan, pemberdayaan pemuda juga tidak kalah kebutnya dituntut oleh para pemuda, para pemuda terutama mereka yang sudah memiliki skill dan berpendidikan sarjana, mereka menuntut agar pemerintah daerah membuka lapangan pekerjaan lebih maksimal, sehingga mereka bisa berkreasi, sebagai bentuk pengabdian mereka kepada daerah.
"Empat tuntutan di atas, terbilang setiap tahun selalu jadi permintaan, kendati sebagian sudah dilakukannya, namun di setiap reses selalu muncul," Ujarnya.
Selanjutnya tuntutan terbaru nasib para petani tembakau yang banyak mengalami kerugian akibat cuaca extrim serta kerugian peternak sapi akibat pandemi PMK.
Untuk petani tembakau, saat ini pemerintah telah mengumumkan tahun ini telah memasuki masa kemarau basah, dan ini dinilai ekstrim oleh para petani tembakau. Apabila hujan selalu turun terus menerus, ini bisa mengakibatkan para petani tembakau merugi. Sehingga mereka meminta pemerintah menyiapkan antisipasi, apabila para petani tembakau mengalami kerugian.
"Saya tidak tahu apa jenisnya nanti, yang jelas mereka butuh perhatian jika gagal, namun kita do'akan dengan musim yang tak menentu ini, para petani tembakau kita tidak rugi namun untung," Harapnya.
Yang terakhir, para peternak sapi mulai resah dengan penyakit mulut dan kuku mulai menyerang sapi mereka. Para peternak sapi berharap pemerintah, lebih intens turun dan mendata kondisi sapi saat ini serta memberikan pertolongan. (Ap)
0 Komentar