H.Muhalip ketua komisi III DPRD Lombok Tengah
Lombok Tengah, (postkotantb.com) - Setelah berkali kali, Ketua Komisi III DPRD Lombok Tengah (Loteng) bersama anggota dan unsur Dinas PUPR Loteng gelar RDP dengan PT NINDYA KARYA (NK).
Meninjau progres pembangunan galian pipa air baku, dari Bendungan Pengge Desa Plambik Kecamatan Praya Barat Daya menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Desa Kuta Kecamatan Pujut Loteng.
Di mana di temukan banyak badan jalan yang dirusak dan belum dikembalikan seoertu semula, padahal terhitung 22 Agustus lalu, masa pengerjaan proyek tersebut sudah selesai.
Masih banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan tidak dikembalikan seperti semula, hari ini Komisi III DPRD Loteng bersama PUPR, akan melakukankan RDP pihak PT NK, guna mendengarkan apa tanggapan mereka, kenapa sampai selesai masa pengerjaan aset yang sudah dirusak tidak diperbaiki.
"Kita kantongi banyak bukti, saat kita turun ke lokasi, ternyata banyak aset kita yang dirusak, makanya hari ini kami bersama PUPR Loteng sepakat, panggil pihak PT NK," Tegas Ketua komisi III DPRD Loteng, H Muhalif.
Sementara itu ketua satgas GNP TIPIKOR Loteng Lalu Eko Mihardi mengatakan, kontrak kerja pembangunan proyek sistim air baku bendungan pengge yang menghabiskan Anggaran Rp 132 milyar untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika,telah berakhir tanggal 22 Agustus 2022 lalu.
Namun Rekondisi mengembalikan aset Kabupaten Loteng kena dampak proyek seperti bahu jalan, badan jalan, rabat beton/trotoar yang dijanjikan oleh Manager Projec (GM) PT NK Fahrudin paling telat tuntas pada bulan Mei 2022 adalah Pembohongan publik.
fakta di lapangan perbaikan badan jalan,bahu jalan dan rabat beton belum seluruh dikerjakan. "Manager projec PT NK Fahrudin,diduga telah membohongi masyarakat Loteng, dan itu harus dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Dikatakan, dari hasil investigasi dan pantauan tim GNP Tipikor Loteng, bahu jalan dari arah penujak Kecamatan Praya Barat menuju lambuh terus ke arah pompa bensin Darek Kecamatan Praya Barat Daya, sama sekali belum di kerjakan masih rusak parah.
Bahkan di Darek lanjutnya, ada beberapa lokasi badan jalan yang dulunya diaspal hotmik mulus dan lebar sekarang zigzak dan karena hampir setengah setengah dari badan jalan bukannya aspal tapi cor coran semen.
Pihaknya tak pungkiri, memang ada beberapa lokasi yang sudah di rekondisi, tapi jauh dari harapan kembalikan seperti semula karena ketinggian aspal yg rekondisi Nindya Karya (NK) tidak rata dari aspal hormix jalan yang ada sebelumnya.
Belum lagi Manhole cover penutup gorong gorong yang dibuat belum apa apa sudah rusak,dan ini sangat berbahaya bagi pengguna jalan karna setengah Manhole cover berada di badan jalan dan tidak rata dengan aspal badan jalan, di duga pembuatannya asal asalan tidak menggunakan grill dari besi cor dengan mutu beton K 500.
"Kita semua paham ada masa pemeliharaan, namun apanya yang mau dipelihara jika pekerjaan fisiknya masih belum selesai," ketus lalu eko ketua satgas GNP tipikor yang dikenal brewok ini. (Ap)
0 Komentar