Breaking News

Rakor Satgas PMK Kabupaten Lombok Utara Dibuka Bupati Lombok Utara

 


Lombok Utara, (postkotantb.com) - Mengawali penyampaian Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), Tresnahadi,S.Pt, dalam rangka mewujudkan Kabupaten Lombok Utara (KLU) bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Kamis 1 Desember 2022 dilaksanakan Rakor Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Aula Kantor Bupati.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Lombok Utara, H Djohan Syamsu,SH didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), Anding Dwi Cahyadi,S.STP, sekaligus sebagai Ketua Satgas PMK di wilayah Kabupaten Lombok Utara. Rakor yang di ikuti oleh segenap Petugas PMK yang terdiri dari unsur Kepolisian,TNI, Pertugas Kesehatan dari DKP3 dan semua anggota Satgas PMK menyampaikan bahwa kasus PMK di Kabupaten Lombok Utara pertama kali ditemukan di Kr. Subagan Daya Kecamtan Pamenang dan Dusun Lenggorong Kecamatan Bayan pada tgl 23 Mei 2022 lalu.


Djohan Syamsu pada kesempatan ini juga singgung soal pariwisata menjadi leading sector Kabupaten Lombok Utara. Hal tersebut tidak lepas dari pesona destinasi yang dimilikinya. Dari beberapa destinasi  antara lain tiga Gili. Yaitu Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno

Banyak tempat wisata di Lombok utara tidak hanya pantainya tapi juga di daratan seperti di Kayangan ada air tejun Sendang Gile, Tiu Kelep,Tui Teja, Tiu Bombong dan ada rumah adat Gumantar juga ada pantainya serta wisata kepegunungan Rinjani.

Di Pemenang, juga ada lengkap seperti pantai , air tejun, wisata menyelam, mau tracking ada di malaka, track sepeda juga ada, jadi lengkap semua ada di Lombok Utara.


“Namun sebagian besar wisatawan asing lebih banyak mendatangi pantai,karena mereka suka pantai terutama wisatawan dari Australia dan dari Eropa seperti dari Jerman dan Inggris, tuturrnya.

Kembali soal PMK di wilayah Kabupaten Lombok Utara, H Djohan Syamsu,SH, mengapresiasi penanganan PMK sebagai wujud keseriusan kita dalam penanganan penyebaran penyakit mulut dan kuku pada ternak petani. Djohan menekankan pihak Dinas dan bersama tim Satgas untuk tetap waspada serta aktip memantau perkembangan kesehatan ternak serta menghindari meluasnya kasus PMK di wilayah KLU, harapnya.

Capaian penanganan PMK di Kabupaten Lombok Utara menurunkan peluasan PMK  0% ini patut kita apresiasi, namun sekali lagi "Tetap waspada agar kasus kasus PMK tidak terulang kembali, harap Djohan Syamsu.

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Tresnahadi, S.Pt, pada pemaparan materinya menjelaskan upaya pencegahan dan penanganan kasus PMK, antara lain dengan menjaga perlintasan dari darat dan laut dengan melakukan biosecurity dan pembatasan lalu lintas hewan dari luar, kemudian melakukan kegiatan disinfeksi kandang secara rutin di setiap perternakan rakyat.

"Selain itu, pihak Dinas juga rutin melakukan KIE yakni Komunikasi, Informasi dan Edukasi kepada masyarakat dan peternak. Melakukan pengobatan bagi hewan ternak yang sakit seperti memberikan vitamin untuk peningkatan imunitas. Selanjutnya melakukan penandaan dan pendataan ternak melalui aplikasi identik PKH dan vaksinasi ternak beresiko," ujarnya.
 
Menurut Tresnahadi, "Angka kesembuhan sangat tinggi yakni di atas 99 persen,dansampai hari ini kasus PMK di KLU capai 0 persen, ungkapnya.

Sekretaris daerah (Sekda), Anding Dwi Cahyadi, S.STP, MM, menekankan kepada Dinas terkait dan Tim Satgas penanganan PMK, dengan capaian "Angka kesembuhan cukup tinggi yakni di atas 99 persen.

"Harapan kita meski capaian kasus 0 persen, tetapi kita tetap waspada dan tetap memantau perkembangan setiap saat agar nanti tidak ada lagi terjadi kasus baru," ungkapnya. (@ng)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close