Breaking News

Tak Terima Keputusan Juri, Pengurus Dram Band Kota Mataram Layangkan Protes

 


Manajer  Kontingen Dram Band Kota Mataram Hj. Sri Murniati  (tengah) didampingi  Pelatih, Budi Hastono dan Ranto Rahadi saat memberikan keterangan Pers pada acara Jumpa Pers yang berlangsung di Media Center KONI Kota Mataram, Selasa (21/2/23) malam.


Mataram,  (postkotantb.com) -
Dinilai ada keberpihakan wasit di pertandingan cabang olahraga dram band pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov)  NTB, pihak  pengurus Dram Band Kota Mataram melayangkan protes kepada Panitia Penyelenggara (Panpel) Porprov NTB.

Manajer  Kontingen Drama Band Kota Mataram Hj. Sri Murniati  didampingi  Pelatih, Budi Hastono dan Ranto Rahadi dalam Jumpa Pers yang berlangsung di Media Center KONI Kota Mataram, Selasa (21/2/23) malam mengatakan pihaknya tidak puas atas keputusan wasit yang menempatkan atlet Kota Mataram di peringkat kedua pada nomor  pertandingan  Lomba Berbaris Jarak Pendek (LBJP)  800 meter putra serta kegagalan tim putri  pada kategori LBJP 500 meter. Oleh karena itu  pihaknya melayangkan protes.

"Seharusnya atlet putra kami meraih peringkat satu di pertandingan LBJP 800 meter putra, namun juri menempatkan atlet kami di peringkat kedua. Kemudian untuk LBJP 500 meter putri harusnya bisa meraih medali perak, namun tidak meraih medali"ucap Manajer  Kontingen Drama Band Kota Mataram Hj. Sri Murniati.

Dikatakan Sri, protes yang dilayangkan oleh pihaknya  sudah berlangsung sejak, Senin (20/2/2023), namun belum ada keputusan dari pihak Panpel.  Oleh karena itu mereka mempertanyakan kembali keputusan juri  dengan membuat pernyataan resmi lewat jumpa pers yang di gelar di Media Center KONI Kota Mataram, Selasa (21/2/2013) malam.

Bagi Sri, protes yang dilakukan oleh pihaknya cukup beralasan, sebab mereka punya bukti kuat untuk melakukan protes. Dalam hal ini mereka memiliki bukti dokumentasi video guna memperkuat protes yang dilayangkan kepada panitia pertandingan.

"Kami punya  alat bukti. Makanya kami layangkan protes"tegasnya seraya menambahkan bahwa untuk melakukan protes mereka telah membayar uang protes sebesar Rp 6 juta. Masing-masing Rp 3 juta untuk satu protes. Sementara mereka melayangkan dua protes di dua nomor pertandingan yang berbeda.

Ketua  Teknik Delegasi (TD) Drama Band  Panpel Porprov NTB, M. Ishak yang dikonfirmasi ditempat terpisah membenarkan bahwa pihaknya telah menerima protes dari pengurus dram band Kota Mataram.

Diakuinya Kota Mataram telah melakukan protes terhadap dua nomor pertandingan. Namun protes pihak dram band Kota Mataram katanya tidak dapat merubah keputusan juri.  Sebab pihak juri sudah sangat objektif dalam memberikan penilaian. Hal itu dibuktikan dengan pengamatan juri di lapangan.

"Kami sudah memproses protes dari Kota Mataram. Namun keputusan juri tidak berubah. Kota Mataram tetap meraih  juara dua di pertandingan LBJP 800 meter putra. Sementara juara satu diraih Lombok Barat" jelasnya.

Pihaknya telah memanggil sejumlah juri untuk meninjau hasil protes dari Kota Mataram. Namun setelah dievaluasi ternyata juri tidak bisa merubah keputusannya. Dalam hal ini juri  berpendapat bahwa ada penalti (pelanggaran) yang dilakukan  atlet Kota Mataram, sehingga  atlet Kota Mataram tidak mampu meraih hasil terbaik. (fan)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close