Breaking News

Tuntutan Masyarakat di Reses Dewan HM Bintang Masih Dominan Soal Infrastruktur

 

Tuntutan Masyarakat di Reses Dewan HM Bintang Masih Dominan Soal Infrastruktur
Anggota DPRD Loteng HM Bintang saat gelar Reses ke masyarakat di Dapil 4. Foto Lalu Irsyadi
Lombok Tengah (postkotantb.com) - Hasil reses HM.Bintang, anggota Dewan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Kecamatan Praya Barat-Praya Barat Daya di masa persidangan ke-II tahun sidang 2023/2024 masih dominan serap aspirasi masyarakat di bidang infrastruktur.


" Kebanyakan masyarakat di 3 titik reses yakni masih minta dibuatkan jalan dan sumur bor untuk keperluan air bersih," Kata H.M Bintang, Senin (05/02/2024).

Kedua hal itu masih sangat dibutuhkan terutama diwilayah selatan diatas pegunungan di Desa Batu jangkih, Montong sapah, dan Montong ajan. Disyukuri, setiap tahun selalu ada sumur bor dari aspirasi HM.Bintang sejak 2022.

Hanya saja muncul kekhawatiran, bahwa anggaran sumur bor di 2025 mungkin akan ditiadakan.

" Kalau sumur bor ditiadakan opsi pipanisasi jadi alternatif dengan menyedot air sumur bor yang sudah ada," tambahnya.

Bintang menjelaskan, meningkatnya permintaan sumur bor karena kondisi air PDAM dinilai kualitasnya belum baik. Seperti yang bersumber bendungan Batu jai. Penyebabnya lebih kepada pengaruh enceng gondok yang terus tumbuh produksi lumpur. Dan tekhnologi penyaringannya yang belum diperbaharui.

" Akibat mesin penyaringannya di penujak itu belum diperbaharui, air yang keluar dari keran persis sama dengan sumbernya, sama sekali tidak jernih, terkadang lebih sering keluar angin daripada air," ujarnya.

Sementara bicara jalan, ada jalan Kabupaten yang belum tuntas dihotmik  diantaranya jalan Serage tembus perbatasan Lombok barat. Kemudian jalan di Open Mangkung menuju Patre.


Persoalan menonjol yang tak kalah penting yakni pasokan pupuk. Kalau dulu petani bisa dapat pupuk 250 kilo per hektar, sekarang hanya 50 kilo saja. Sehingga mau tidak mau beralih membeli pupuk non subsidi yang harganya mahal. Akibatnya lebih banyak modal daripada hasil.

Muncul pula masalah kesehatan yakni wabah DBD yang kerap menyerang wilayah konstituennya. Bahkan contohnya disatu kampung brombong Desa Ranggegate bisa dibilang darurat. 12 orang terjangkit dan masih dirawat di Puskesmas Darek, Rumah Sakit Gerung, dan RSCM.

" Belum ada tindakan dari Dikes dan pihak terkait setidaknya foging dan lainnya," tukas Bintang.


Adapun titik objek reses yang sudah dikunjungi antara lain Dusun Batu Bolong Desa Ungge, Batu asak Desa Batu jai, Batu jangkih, Montong sapah dan Serage.

Bintang berharap semua tuntutan masyarakat terealisasi dan komit akan terus lanjutkan perjuangan dikemudian hari. (Irs)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close