Dompu (postkotantb.com) - Obat mempunyai peranan yang strategis di bidang kesehatan bahkan dapat dikatakan bahwa obat merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan. Namun jika obat tidak ditangani dengan benar dan tepat akan menimbulkan dampak negatif yang merugikan bagi penggunanya.
Mata rantai yang terkait dengan obat untuk sampai ke konsumen meliputi sarana produksi, sarana distribusi dan sarana pelayanan.
Peran BPOM dalam pengawasan obat di sarana pelayanan kefarmasian memerlukan pembaharuan strategi yang terkoordinatif dengan lintas sektor. Kerjasama BPOM dengan lintas sektor tentunya harus diiringi dengan peningkatan kapabilitas SDM tentang Standar Pelayanan Kefarmasian dari seluruh tenaga pengawas.
Untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi petugas dalam melakukan pengawasan sarana distribusi dan pelayanan kefarmasian dalam melakukan pengawasan sarana distribusi dan pelayanan kefarmasian dalam rangka menjaga keabsahan,mutu, khasiat dan keamanan obat, BBPOM di Mataram menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Petugas Pengawas Sarana Pelayanan Kefarmasian di Prov NTB pada tanggal 26 s.d 28 September 2017 bertempat di Hotel Fave Mataram.
Acara dibuka oleh Ka Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr.Nurhandini Eka Dewi,Sp.A dihadiri oleh seluruh jajaran pejabat struktural lingkup BBPOM di Mataram dan peserta dari Instansi Dinas Kesehatan, Instalasi Farmasi, Rumah Sakit di tingkat Provinsi dan Kab/Kota se-Provinsi NTB.
Dengan terselenggaranya acara ini diharapkan dapat terbentuk tenaga pengawas sarana distribusi dan pelayanan kefarmasian di Dinas Kesehatan Kab/Kota yang kompeten dan profesional guna menjamin keamanan, mutu dan khasiat obat dan terciptanya jejaring pengawasan obat di sarana distribusi dan pelayanan kefarmasian di wilayah NTB.(rijal)
0 Komentar