Breaking News

Mengenal Sosok Rizkia Dwi Cahyani, Pembawa Baki Upacara HUT Lobar ke 60


Lombok Barat (PostKota.com) - Menjadi pembawa bendera/BAKI saat upacara bendera pada hari-hari besar adalah keinginan banyak siswi sekolah menengah yang tergabung dalam pasukan pengibar bendera (Paskibra). Seleksi yang sangat ketatpun acap kali diberlakukan untuk mendapatkan sosok pembawa bendera yang sesuai keriteria.

bisa terpilih menjadi BAKI merupakan prestasi dan kebanggaan tersendiri dikalangan siswi yang tergabung dalam Paskibra. Pada upacara HUT Kabupaten Lombok Barat (17/4) di kecamatan Lingsar, peserta upacara terfokus pada sosok siswi pembawa bendera/BAKI. Dia adalah Rizkia dwi Cahyani.

Saat diwawancarai oleh media ini, siswi yang akrab dipanggil Rizkia ini mengaku bangga terpilih menjadi pembawa bendera pada upacara peringatan HUT Lombok Barat di Kecamatan Lingsar. la menuturkan dari sekian ratus siswa, ternyata dirinya terpilih menjadi salah satu petugas pengibar bendera. "saya yang terpilih melaksanakan tugas sebagai pembawa bendera sebelumnya saya tidak pernah membayangkannya, saya pasti bangga dengan kepercayaan yang diberikan” ungkapnya.

siswi kelas 10 IPA SMAN 1 Lingsar ini menambahkan, selain menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri, dukungan orang tua serta guru dan temannya di sekolah semakin memacu keinginannya agar bisa menjadi petugas pengibat bendera tingkat kabupaten dan provinsi.

"tentunya juga menjadi kebanggaan buat orang tua saya dan sekolah. Saya berharap kedepannya semoga bisa  terpilih untuk mewakili kecamatan Lingsar di tingkat kabupaten, propinsi dan bahkan nasional," ungkapnya.

Pelatih paskibraka Kecamatan Lingsar Muhammad Syarif, mengatakan bahwa Seleksi ketat memang diberlakukan oleh pelatih paskibraka Kecamatan Lingsar dengan mengambil beberapa siswa dari sekolah-sekolah sekecamatan Lingsar dari jenjang SMP sampai SMA untuk menjaring siswa-siswi terbaik dari masing-masing sekolah.

Ini dilakukan untuk mencetak siswa-siswi yang berprestasi baik di tingkat kecamatan, kabupaten dan bahkan nasional. Kesulitannya hanya pada saat menyatukan ego masing-masing dari siswa-siswi yang masih muda, karena yang dijaring dari semua sekolah yang ada di kecamatan lingsar ini dari kelas 7 SMP sampai kelas 11 SMA, siswa-siswi kelas  9 SMP dan kelas 12 SMA tidak disertakan karena dalam rangka persiapan UNBK/UAS. Tuturnya. (DNL)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close