Doktor Zul Mengarahkan Jamaah Sholat Tarawih Agar Merapatkan Syaf |
Dompu (postkotantb.com)-
Usai silaturahmi dengan masyarakat Dompu, Kamis (31/05/2018) calon gubernur NTB
Dr. H. Zulkieflimansyah kembali didaulat menjadi imam sholat magrib dan isya
berjamaah, setelah sebelumnya menjadi Imam Sholat Magrib di Masjid Agung Nurul
Huda Sumbawa, (Rabu, 30/05/2018).
Kedatangannya
ke Dompu memang sudah lama dinanti selama bulan Ramadhan ini. Setelah buka
puasa bersama para tokoh di hotel Adhiyaksa, Ia melanjutkan perjalanan menuju
kelurahan bada. Doktor Zul mengimami sholat magrib berjamaah di Masjid Nurul
Iman Bugis Bada Dompu.
"Kami
sudah tau Dr. Zul sejak lama sering turun kampanye di Dompu. Ia kan calon
gubernur dari Sumbawa. Alhamdulillah malam ini bisa bisa mengimami kami sholat
magrib disini. Dr. Zul memang sudah lama ditunggu masyarakat Bada". Kata
Abdillah, salah satu jamaah Masjid Nurul Iman.
Selanjutnya
di masjid yang berbeda, Doktor Zul kembali menjadi imam sholat isya berjamaah.
Kali ini, Ia mengimami jamaah sholat isya di Masjid Almuntaha, Lingkungan
Salama, Kelurahan Bada, Dompu. Jamaah Masjid Almuntaha mengaku bahagia diimami
calon gubernur. Mereka bersyukur NTB punya calon gubernur seperti Doktor Zul
yang tidak hanya cerdas tetapi bisa menjadi imam bagi masyarakat.
"Kami
bahagia sekali malam ini diimami calon gubernur. Doktor Zul ternyata bagus sekali
bacaannya, kita sholat jadi khusuk. Pak Zul ini komplit, cerdas, religius, bisa
menjadi imam, agamanya bagus. Semestinya begitu, menjadi pemimpin harus bisa
juga mengimami kita sholat". Ujar Ibrahim, jamaah masjid Almuntaha.
Doktot Zul
sendiri mengaku kaget tiba-tiba diminta jadi imam sholat magrib dan isya. Ia
sebenarnya berencana bersama rombongan sholat magrib, isya sekaligus tarawih di
masjid Raya Baiturrahman Dompu. Namun karena permintaan masyarakat, sholat di
masjid Agung Dompu terpaksa dibatalkan.
Di bulan
puasa ini, doktor Zul tidak menyiapkan strategi khusus dalam kampanye. Ia
memanfaatkan momen ramadhan intens silaturahmi dengan masyarakat NTB. Baginya,
kampanye tidak boleh mengurangi ibadah puasa. Kampanye harus bisa memiliki
nilai ibadah.
“Bulan puasa tetap
silaturahmi dengan warga seperti biasa, kami tidak menyiapkan strategi khusus.
Yang paling penting, selama ramadhan bagaimana kampanye bisa memiliki nilai
ibadah, jangan sampai sebaliknya mengurangi nilai ibadah puasa kita”. Ungkap
Dokor Zul. (Eka)
0 Komentar