Mataram (postkotantb.com)- Direktorat Lalu Lintas Polda NTB merilis hasil operasi Patuh Gatarin tahun 2018 yang di laksanakan selama empat belas hari menunjukan pelanggaran lalu lintas meningkat signifikan di bandingkan dengan tahun 2017.
Selain naiknya angka pelanggaran lalu lintas jumlah kecelakaanpun juga mengalami peningkatan. Tercatat ada beberapa kejadian kecelakaan hingga menimbulkan korban jiwa. Direktur Lalu Lintas Polda NTB Kombes Pol Arman Achdiat SIK, Msi menjelaskan pelanggaran lalu lintas pada Operasi Gatarin tahun 2018 naik hingga 214 persen.
Tidak menggunakan helm berstandar nasional mendominasi angka pelanggaran lalu lintas. Kemudian di susul dengan pelanggaran tidak lengkapnya surat-surat kendaraan bermotor. Selain itu melawan arus dan tidak memperhatikan batas kecepatan juga memberi andil angka pelanggaran lalu lintas.
Ditlantas menyebut pelanggaran tilang 2580, teguran 4435. Bila di totalkan Gakumdu hampir naik 30 persen di banding 2017. Sementara untuk kecelakaan naik 25 persen. Begitupun korban yang meninggal juga naik dari 13 korban menjadi 22 orang selama pelaksanaan operasi Patuh Gatarin. Korban paling banyak berasal dari pelajar yakni 45 persen korban kecelakaan.
Tingginya angka pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan ini menurut mantan Kapolres Karawang karena di sebabkan beberapa faktor diantaranya adalah adanya beberapa kegiatan masyarakat yang berlangsung secara bersamaan seperti aksi konvoi kelulusan siswa.
"Ada dua pemahaman dalam pelanggaran lalu lintas, tetapi harus di pahami bahwa masyarakat masih lemah dalam mengikuti aturan dan tata tertib. Jumlah kendaraan meningkat dan jumlah pengemudi juga naik, yang harus di pahami adalah mengurangi fatalitas korban," papar Dirlantas NTB.
Upaya preventif menekan angka pelanggaran dan kecelakaan juga sudah di laksanakan Ditlantas Polda NTB yakni dengan berbagai macam cara diantaranya dengan menyebarkan baliho stiker dan sosialiasi lainnya. Preventif pada saat operasi patuh di banding 2017 hampir naik 30 persen peningkatan.(RZ)
0 Komentar